Part 2 LOVE IN RAIN
novel.goshere.xyz Situs Berbagi Cerita, Baca novel online gratis beragam cerita. Temukan aneka novel romance, novel horor, dan novel adult romance. Saat ini novel.goshere.xyz Situs Berbagi Cerita Part 2 LOVE IN RAIN
Vina langsung terburu-buru menuju ruang rawat Viona ketika taxi yang mengantarkannya baru saja sampai di depan rumah sakit. Ia begitu merasa khawatir sejak ada orang yang menelpon dan memberitahu jika anak kesayangannya itu ditemukan pingsan di tengah jalan. Air matanya pun pecah kala melihat Viona terbaring lemah dengan selang infusan menempel pada tubuhnya.
"Sayang, bangun sayang. Mama disini." lirih Vina sambil mengelus dan sesekali mengecup hangat kepala anaknya itu
Seolah mempunyai ikatan batin yang kuat, sentuhan lembut Vina perlahan mampu membuat Viona mulai membuka matanya.
"Mama." panggil Viona dengan suara lemas sambil menyunggingkan seulas senyum di bibirnya
"Sayang, anak mama. Akhirnya kamu sadar juga sayang." Vina mengelus pipi Viona lembut sambil membalas senyuman anaknya itu
"Kenapa Viona ada disini Ma?." tanya Viona sambil memperhatikan seluruh ruangan
"Tadi ada orang yang nelpon mama, dia bilang kamu pingsan di tengah jalan. Dan sepertinya dia juga yang bawa kamu kesini." jelas Vina dengan sangat tenang. "Tapi sayang, kenapa kamu bisa pingsan? bukannya kamu pergi untuk nemuin Dimas, lalu kemana dia sekarang?." Vina menoleh ke semua sudut
Pertanyaan itu membuat Viona kembali teringat akan kejadian beberapa jam yang lalu. Dadanya kembali terasa sesak, dan air mata pun sudah mulai memenuhi pelupuk matanya.
"Sayang, kamu kenapa?." Vina kembali mengelus pipi Viona dengan lembut
Viona semakin merasa sesak. Sebenarnya ia tidak ingin memberitahu mamanya itu tentang hubungannya dengan Dimas yang telah berakhir. Tapi, ia juga tidak bisa menyimpan hal itu sendirian. Karena selama ini ia tidak pernah menyembunyikan apapun dari Vina.
"Sayang, bilang sama mama. Ada apa sebenarnya?." Vina menatap Viona dengan penuh kekhawatiran
Viona langsung terbangun dan langsung memeluk erat mamanya itu. Saat ini ia tidak mampu lagi menahan tangisnya, air matanya pecah sejadi-jadinya.
"Viona putus sama Dimas Ma." lirih Viona dalam isak tangisnya
Seketika dada Vina juga ikut terasa sesak, air mata pun turut mengalir. Ia sangat paham betul bagaimana hancurnya perasaan Viona sekarang.
"Putus? dia mutusin kamu? kenapa sayang?." Vina melepaskan pelukan Viona dan menatap anaknya itu dengan sendu. "Kalian ada masalah apa?."
"Dimas menyukai orang lain Ma." Viona semakin terisak dalam tangisnya
"Apa? semudah itu?." Vina kaget bukan main. Ia langsung menarik Viona ke dalam pelukannya dan memeluk anaknya itu dengan sangat erat.
"Jadi dia yang membuat kamu sampai pingsan di tengah jalan?." tanya Vina saat suasana sudah lebih tenang
Viona hanya mengangguk berat. "Padahal Viona udah bela-belain jalan kaki biar Dimas ga nunggu Viona lebih lama lagi, tapi pas nyampe taman dia malah mutusin Viona dan ninggalin Viona di tengah hujan deras." Viona mulai menceritakan semuanya. "Hanya karena dia Viona sampai jalan kaki malam-malam tanpa arah, hujan-hujanan, hampir ketabrak dan akhirnya..."
"Udah sayang udah jangan diterusin. Mama sangat mengerti perasaan kamu sekarang." Vina kembali memeluk Viona, namun kali ini dari samping. "Pengkhianat seperti dia ga pantas kamu tangisi seperti ini sayang." lanjutnya sambil menghapus air mata anaknya itu
***
"Ma, mama." teriak Dion saat memasuki rumah
"Mama disini Dion." terdengar jawaban dari bagian tengah rumah
"Mama, mama baik-baik aja kan?." tanya Dion saat sudah berada di ruang tv
"Mama baik-baik aja. Emang kenapa?." Sarah menatap Dion tak mengerti
"Ya ngga, abisan tadi mama nyuruh aku pulang cepet-cepet. Kirain aku mama kenapa." Dion tersenyum polos
"Oh itu, tadi ada Putri sama papanya kesini. Mereka ingin bertemu sama kamu, tapi kamunya kelamaan jadi mereka pulang lagi." jelas Sarah dengan cukup santai
"Karena itu doang, kirain karena ada hal yang penting." gumam Dion dengan wajah masam
Sarah mencoba memaksakan seulas senyum di bibirnya. "Dan besok Putri mau kembali ke Singapura, kamu antar dia ke bandara ya."
"Dion ga bisa Ma, besok Dion sibuk." acuh Dion
"Mama tau kamu ga suka sama perjodohan ini, tapi bagaimanapun juga kan sekarang kamu sama Putri itu udah terikat dalam suatu hubungan." Sarah mencoba menjelaskan dengan hati-hati
"Lebih tepatnya hubungan dalam keterpaksaan ya Ma." Dion memberikan senyum penuh kekesalan
"Sayang."
"Udah cukup ya Ma. Dion cape pengen istirahat."
"Dion tunggu, baju kamu koq basah kuyup kaya gini. Kamu hujan-hujanan?." Sarah mulai menyadari baju anaknya yang basah kuyup
"Ya jelas hujan-hujanan lah Ma, apalagi kerjaan anak kamu selain itu." tiba-tiba seseorang mengambil alih tugas Dion untuk menjawab
Wajah Dion menjadi semakin kesal saat mengetahui siapa orang yang menjawab pertanyaan mamanya tadi.
"Papa ga usah so tau ya. Aku basah kuyup kaya gini karena abis nolongin orang." sahut Dion dengan suara tegas
"Dion, jaga bicara kamu." Sarah mencoba menenangkan anaknya itu
Dion mencoba menarik nafas untuk menenangkan dirinya. "Yaudah yah pa, aku mau istirahat dulu. Kalau mau marah-marah besok lagi aja." lanjutnya yang langsung pergi seusai memaksakan seulas senyum di bibirnya
***
"Dion, mama boleh masuk?." tanya Sarah sambil mengetuk pintu kamar Dion
"Masuk aja Ma." terdengar jawaban Dion dari dalam
"Kamu baru beres mandi ya, ini mama bawain susu hangat untuk kamu." Sarah berjalan menuju sofa lalu menyimpan gelas yang dibawanya di atas meja
"Makasih Ma." Dion langsung duduk disebelah Sarah, lalu mulai meminum susu yang dibawa oleh mamanya itu
"Sayang, kamu ga seharusnya bersikap kaya tadi sama papa kamu."
"Dion udah cape Ma, dari dulu papa selalu menganggap semua yang Dion lakuin itu salah dan Dion harus selalu ngikutin kemauannya dia." Dion mulai menunjukkan wajah tak senangnya
"Mama ngerti. Yaudahlah mama ga akan bahas itu lagi." Sarah menyunggingkan seulas senyum di bibirnya. "Oh iya, tadi bilang kamu abis nolongin orang? nolongin siapa sampai basah kuyup kaya tadi?."
Dion menggelengkan kepalanya. "Dion juga ga tau Ma dia siapa, yang jelas orang itu hampir tertabrak oleh Dion. Dia sih gapapa, Dion juga sempet bicara sedikit sama dia, tapi pas dia mau pergi tiba-tiba aja dia pingsan." Dion menjelaskan dengan sangat tenang. "Ya karena tadi itu hujan deras, makanya Dion jadi basah kuyup saat nolongin dia pas pingsan. Dan sekarang, dia udah ada di rumah sakit koq."
"Kamu udah kasih tau keluarganya?." Sarah menatap lurus anaknya itu
"Udah, tapi Dion ga sempet ketemu karena mama malah nyuruh Dion pulang cepet-cepet." Dion mendekatkan wajahnya pada Sarah