#10 PELANGI SETELAH HUJAN
novel.goshere.xyz Situs Berbagi Cerita, Baca novel online gratis beragam cerita. Temukan aneka novel romance, novel horor, dan novel adult romance. Saat ini novel.goshere.xyz Situs Berbagi Cerita #10 PELANGI SETELAH HUJAN
Kenapa suara cewek ya, gw membuka mata dan menoleh ke arah depan lorong, ternyata Resti.
"eh res, kok lo nggak masuk kelas?" sambil membenarkan posisi duduk gw.
"lo kenapa ri?" resti mendekat ke gw dengan wajah panik nya.
"knp apa nya res?" tanya gw pura-pura bingung.
"lo kenapa babak belur gini?" resti memegang bibir gw.
"aduh sakit Res" gw memegang tangan nya.
"jawab dulu lo knp?" resti terlihat khawatir.
"nggak kenapa kenapa kok Res, cuma tadi ada salah paham dikit sama orang" gw berusaha menutupi.
"salah paham? Sama siapa?" tanya Resti curiga.
"nggak tau gw, nggak sempat liat nama nya" gw mengalihkan pandangan.
"bohong" resti menarik bangku kedekat gw "ada yg lo tutupin dari gw" lanjut nya.
"bener res gak ada apa kok" gw kembali menatap mata nya.
"kalau lo gak mau cerita, gw bakal nyari tau sendiri"
"udah gak perlu, gw gkpapa kok"
"gapapa apa nya, lo udah babak belur gini kok bilang gapapa sih" dengan sedikit menekan suara nya
Gw tersenyum "lo ngapain kesini?"
"gw malas masuk kelas maka nya kesini" hhhaaah Resti menghela nafas "tadi niat nya kalau gw udah disini gw mau sms lo nyuruh kesini juga, gak tau nya lo udah disini"
"bolos kok ngajak ngajak sih" gw mekmaksakan senyum ke Resti walaupun kesakitan.
"lo tetap nggak mau cerita ke gw?" kata Resti.
"udahlah, jangan di bahas lagi ya"
"lo tunggu disini, gw mau ke uks ngambil obat bentar" Resti beranjak dari bangkunya.
"lo temenin gw dsini aja" gw menarik tangan nya.
"tapi itu luka nya harus diobatin dulu Deriii"
"udah lah gakusah, gw udah gapapa" gw tarik resti untuk kembali duduk.
Belum sempat Resti duduk aziz udah berdiri di depan lorong. Aziz terlihat kaget melihat kondisi gw yg udah gak karuan.
"lo kenapa ri?" tanya aziz panik. Belum sempat gw jawab pertanyaan aziz, Resti udah melangkah mendakati Aziz.
"dek lo temenin Deri disini bentar ya, gw mau ke uks ngambil obat" kata resti.
"iya kak" aziz mengangguk, lalu mendekati gw dan duduk disebelah gw.
Setelah Resti pergi aziz kembali bertanya. "lo kenapa Ri?"
"masuk kelas dandan gw tadi" gw nyengir.
"gw serius kampret"
"iya serius"
"pasti masalah sama abang leting yang tadi pagi kan?" tanya Aziz.
Gw mengangguk "iya ziz, sebelum gw masuk kelas tadi gw di panggil terus dibawa kemari"
"terus terus?" aziz penasaran
Gw ceritain semua nya ke Aziz.
"waaah a*j**g tu orang berani nya keroyokan, kayak banci" aziz emosi.
"gw yang dipukilin kenapa lo yang emosi ziz?" tanya gw heran.
"ya gw gak bisa tinggal diam lah temen gw di kroyok gitu, kalau satu satu sih gakpapa Ri, ini posisi nya 3 lawan satu"
"udahlah nyantai aja kali ziz" kata gw.
"nggak bisa Ri, gw bakal bilang ke anak anak masalah ini Ri" aziz berdiri mau pergi.
"eh eh santai dulu ziz santai" gw tarik tangan nya.
"nggak bisa Ri" Aziz kekeuh.
"duduk dulu ziz, tenang dlu" gw mencoba membujuk aziz.
"gw berdiri aja" kata Aziz.
"yaudah oke" gw melepas tangan Aziz dan kembali nyandar ke dinding "lo mau ngapain cerita ke anak anak masalah ini?" lanjut gw.
"ya kita balas kroyok lah" kata aziz.
"kalau gitu kita sama banci nya dengan mereka dong"
"ya biarin aja, kan mereka duluan yang mulai main kroyokan" aziz ngotot.
"oke oke gini aja, lo bantuin gw nyari mereka, tapi nanti gw gak mau main kroyok biar gw aja sendirian, kalau mereka kroyokan baru lo bantu gw, gimana?"
Aziz terlihat mikir sesaat "oke boleh" kata nya "ngomong ngomong kak resti tau nggak masalah ini" aziz kembali duduk disebelah gw.
"nggak, gw belum cerita ke dia"
"terus gimana dong?" tanya Aziz.
Belum sempat gw jawab Resti udah ada di ujung lorong.
"ini obat nya Ri" Resti mendekat sambil membawa kotak p3k.
"maksih ya dek udah nemenin Deri" Resti senyum ke aziz.
"ya kak gapapa kok" aziz berdiri dari duduk nya "gw kekelas dulu Ri, itu jaket lo ya" aziz melihat ke arah gw.
Gw mengangguk "makasih ziz"
Aziz pergi ninggalin gw berdua sama Resti. Lalu Resti duduk di sebalah gw.
"gw obatin ya Ri" Resti membuka kotak p3k yang dibawanya.
Resti meneteskan betadine ke kapas, "lo ribut sama Yasir kan?" sambil mengobati luka dibagian bibir gw..